Mata kuliah ini membahas kewirausahaan
yang berbasis prinsip ekonomi, mengingat perkembangan serta paradigma pelayanan
kesehatan kewirausahaan orientasinya tidak saja pada pelajaran yang berkualitas
tetapi juga berorientasi ekonomi yang dilakukan oleh industri jasa, sebelum
membahas tentang kewirausahaan lebih dalam ada baiknya kita kupas dalam tentang
Ilmu Ekonomi.
A.
Apa
itu ilmu Ekonomi ?
1.
Menurut Wonnacott Ilmu Ekonomi
adalah Ilmu yang mempelajari bagaimana masyarakat dapat memenuhi kebutuhan.
2. Menurut
Albert L Meyers Ilmu
Ekonomi adalah Ilmu yang mempelajari kebutuhan manusia dan kepuasan kepuasan
akan kebutuhan tersebut.
Kaitannya
dengan kewirausahaan (entrepreneurship)
bagaimana seorang pengusaha atau manager dengan memberikan atau memenuhi
kebutuhan masyarakat.
B.
Pembagian
Ilmu Ekonomi
1.
Macro
Economy Theory (Teori Ekonomi Makro)
2. Micro Economy Theory
(Teori Ekonomi Mikro)
Yang
dimaksud dengan Teori Ekonomi Makro
adalah pengetahuan ekonomi yang mempelajari secara keseluruhan,
misalnya Pendapatan Nasional, Produksi Nasional, Investasi Nasional artinya
tidak mempelajari secara Individu (Perusahaan).
Pendapatan
Nasional adalah Jumlah/seluruh pendapatan yang diterima masyarakat dalam
periode tertentu (dalam 1 Tahun). Perkembangan Pendapatan Nasional ditinjau
dari sudut jumlah penghasilan yang diterima oleh masyarakat dari penjualan
barang dan jasa-jasa menurut harga jasa yang berlaku disebut NASIONAL INCOME AT MARKET PRICE dan
setelah dikurangi pajak tidak langsung disebut NATIONAL INCOME AT FACTOR COST.
Contoh :
-
Pabrik Rokok GG menjual rokoknya selama
1 Tahun sebesar Rp. 10 Milyard, dari penjualan tersebut menghabiskan bahan baku
dan sebagainya sebanyak Rp 7 Milyard jadi penghasilan Nasional Incom Of Market Pricenya sebesar Rp. 3 Milyard sebagai
pengusaha berkewajiban membayar pajak kepada Pemerintah sebesar Rp. 1 Milyard
maka National Income At Factor Costnya
sebesar Rp. 2 Milyard.
Yang
dimaksud dengan Teori Ekonomi Mikro
adalah Pengetahuan ekonomi yang mempelajari unsur-unsur ekonomi secara
individu atau perusahaan sebagai pemecahan dari variable-variabel ekonomi makro
biasanya membahas harga-harga barang dan jasa secara individual.
Mereka yang menghasilkan produk disebut
produsen dan yang menggunakan disebut konsumen. Interaksi antara produsen dan
konsumen timbul demand and supply theori disebut Alternative
Productive Possibilities.
|
Seandainya pilihan pada A maka semua resources kita gunakan untuk menghasilkan
barang sandang (15) bahan pangan (0). Bila pilihan selanjutnya pada F maka
semua resources digunakan untuk
menghasilkan bahan pangan (5) sandang (0). Pilihan A dan F adalah pilihan ekstrim
dan pilihan BCDE adalah kombinasi antara (A↔f).
C.
Sistem
Perekonomian Indonesia
Perekonomian Nasional dan kesejahtraan sosial di
Indonesia berdasarkan pada Pasal 33 UUD 1945 dan Pancasila dimana secara
Demokrasi Ekonomi produksi dikerjakan oleh semua masyarakat dan untuk semua
dibawah pimpinan atas pemilihan anggota-anggota masyarakat.
1. Ciri Positif
a. Perekonomian disusun atas usaha
bersama berdasarkan azas kekeluargaan.
b. Cabang produksi yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara diperuntukan kemakmuaran rakyat.
c. Bumi, air dan seluruh kekayaan
alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dipergunakan untuk
kemakmuran rakyat.
d. Hak milik perorangan diakui.
e. Fakir miskin anak terlantar
dipelihara oleh Negara.
2. Ciri Negatif
a. System etatisme = Negara serta
aparatur ekonomi bersifat dominan yang bisa mematikan daya kreasi.
b. Sistem Free Fight Liberalism = menumbuhkan eksloitasi terhadap
manusia dan bangsa lain.
c. Monopoli = Pemusatan kekuasaan
ekonomi pada satu kelompok.
D.
Pengertian/Definisi
Wirausaha
Pengertian dan Penggunaan istilah wirausaha sama
dengan wiraswasta. Wirausaha dalam bahasa asing disebut Entrepreneur, kewirausahaan disebut Entrepreneurship. Pengertian wirausaha =
wiraswasta = Saudagar, wiraswasta berasal dari kata Wira yang berarti manusia
unggul, pahlawan, teladan, berbudi luhur, berani, pahlawan, berjiwabesar. Swa
artinya sendiri dan Sta artinya berdiri sedangkan saudagar berasal dari kata Sau
yang berarti seribu ; dagar artinya akal. Jadi pengertian wirausaha =
wiraswasta :
1. Menurut Wasty Soemanto
wiraswasta adalah keberanian, keutamaan serta keperkasaan dalam memenuhi
kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan kekuatan yang ada pada
diri sendiri.
2. Menurut Daued Yoesoef
menyatakan bahwa wiraswasta adalah ;
1. Memimpin usaha baik secara teknis
atau ekonomis dengan berbagai aspek fungsional ;
a. Memiliki dipadang dari sudut
permodalan (owner)
b. Memanage (manager)
c. Menanggung resiko.
d. Pelopor usaha artinya menciptakan
sesuatu yang new and different
e. Innovative, imitator
2. Membawa keuntungan uang maksimal
3. Membawa usaha kearah kemajuan
perluasan, pengembangan melalui jalan kepemimpinan ekonomi.
Kewirausahaan (Entrepreneurship)
adalah satu proses dari menjalankan kegiatan baru kreatif, inovatif dalam
memproses sesuatu untuk dirinya dengan member nilai tambah bagi masyarakat.
Jadi tidak hanya bertumpu pada faktor ekonomi saja tetapi pertimbangan
sosiologis dan politis.
E.
Ada 5 Tipe
Pokok Wiraswasta yaitu :
1. Wiraswasta sebagai orang Vak (Captain of industry) dibidang tertentu
ia membangkitkan dirinya untuk berprestasi mempertahankan dan mengembangkan
kewirausahaan.
2. Wiraswasta adalah orang bisnis
baik untuk dirinya keluarga maupun untuk lingkungannya.
3. Wiraswasta adalah sosial engineer artinya owner mengingatkan pegawainya meminimalisir kerugian perusahaan
4. Wirausaha adalah manager untuk memajukan usahanya dengan managemen modern
5. Wirausaha adalah sebagai orang
uang.
Peranan Wirausaha :
1. Harus mampu memecahkan persoalan
bangsa dari belenggu kemiskinan dan pengangguran.
2. Sebagai Generator pembangunan
lingkungan dibidang produksi, distribusi, pemeliharaan lingkungan,
kesejahtraan.
3. Memberi contoh pada masyarakat
demi sebagai pribadi unggul yang patut di contoh dan diteladani karena RAJUBER.
4. Menghormati hukum dan
perundang-undangan
5. Membangun dirinya dan membantu
masyarakat
6. Mendidik karyawan menjadi mandiri
disiplin dan jujur
7. Memberi contoh bagaimana bekerja keras
tetapi tidak melupakan perintah agama.
8. Hidup efisien tidak boros.
Manfaat Wirausaha :
Ada dua darmabakti wirausaha dalam pembangunan
bangsa yaitu :
1. Sebagai pengusaha memberikan
darmabakti melaksanakan proses produksi, distribusi dan konsumsi dalam berusaha
mengingatkan pendapatan masyarakat.
2. Sebagai pejuang bangsa dalam
bidang ekonomi mengingatkan ketahanan Nasional dan mengurangi ketergantungan
pada bangsa asing.
Dari uraian tersebut diatas, kemudian mengapa
masyarakat kurang berminat terhadap profesi wirausaha ? banyak faktor dari
jawaban ialah ;
1. Menjadi wirausaha memiliki sifat
agresif
2. Ekspansif
3. Bersaing
4. Egois
5. Tidak jujur
6. Kikir
7. Sumber penghasilan tidak setabil
8. Pekerjaan rendah
9. Tidak terhormat
Pandangan semacam ini dianut oleh sebagaian
penduduk, sehingga mereka tidak tertarik, mereka tidak menginginkan anaknya
terjun ke dunia wirausaha bahkan cita-citanya diarahkan untuk menjadi Pegawai
Negeri bukan Pedagang.
Landasan filosofis ini yang menyebabkan Putra-putri
(Anak bangsa) ini tidak termotifasi terjun kedunia bisnis.
Rakyat Indonesia sebagaian besar beragama Islam
seharusnya meniru/mencontoh Rosullullah SAW yang bergerak dibidang bisnis.
“Pekerjaan apa yang paling baik ya Rosullullah?
Rosullullah menjawab seseorang bekerja dengan tangannya sendiri dan setiap jual
beli yang bersih”. Yang bersih berarti sebagaian dari kegiatan profesi bisnis.
Gambaran
ideal manusia wiraswasta adalah orang yang dalam keadaan bagaimanapun
daruratnya, tetap mampu berdiri atas kemampuan sendiri untuk menolong dirinya
keluar dari kesulitan yang dihadapinya, termasuk mengatasi kemiskinan tanpa bantuan
instansi sosial. Dan dalam keadaan yang bisa (tidak darurat) manusia-manusia
wiraswasta bahkan akan mampu menjadikan dirinya maju, kaya, berhasil lahir
batin.
DR.
Suparman mengatakan ciri manusia wiraswasta sebagai berikut:
1.
Tahu
apa maunya, dengan merumuskannya, merencanakan upaya, dan menentukan program batas
waktu untuk mencapainya.
2.
Berpikir
teliti dan berpandang kreatif dengan imajinasi konstruktif.
3.
Siap
mental untuk menyerap dan menciptakan kesempatan serta siap mental dan
kopetensi untuk memenuhi persyaratan kemahiran mengerjakan sesuatu yang
positif.
4.
Membiasakan
diri bersikap mental positif maju dan selalu bergairah dalam setiap pekerjaan.
5.
Mempunyai
daya penggerak dari yang selalu menimbulkan inisiatif.
6.
Tahu
menyesuaikan dirinya, waktu dan mensyukuri lingkungannya.
7.
Bersedia
membayar harga kemajuan, yaitu kesediaan berjerih payah.
8.
Memajukan
lingkungan dengan menolong orang lain, agar orang lain dapat menolong dirinya
sendiri.
9.
Membiasakan
membangun disiplin diri, bersedia menabung dan membuat anggaran waktu dan uang.
10.
Selalu
menarik pelajaran dari kekeliruan, kesalahan dan pengalaman pahit, selalu
berprihatin selalu.
11.
Menuasai
salesmanship (kemampuan jual),
memiliki kepemimpinan, dan kemampuan memperhitungkan resiko.
12.
Mereka
berwatak maju dan cerdik, serta percaya pada diri sendiri.
13.
Mampu
memusatkan perhatian terhadap setiap tujuannya.
14.
Berkepribadian
menarik, memahami seni berbicara dan seni bergaul.
15.
Jujur,
bertanggung jawab, ulet, tekun dan terarah.
16.
Memperhatikan
kesehatan diri.
17.
Menjauhkan
diri dari sifat iri dengki, rakus, dendam atau takut tersaingi.
18.
Bersyukur
kepada Tuhan YME.
Keuntungan
dan Kelebihan menjadi Wirausaha :
a.
Keuntungan
menjadi wirausaha.
1.
Terbuka
peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri,
2.
Terbuka
peluang untuk mendemonstrasikan kemampuan serta potensi seseorang secara penuh,
3.
Terbuka
peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara maksimal,
4.
Terbuka
seseorang untuk membantu masyarakat dengan usaha-usaha kongkrit,
5.
Terbuka
kesempatan untuk menjadi bos.
b.
Kelemahan
:
1.
Memperoleh
pendapatan yang tidak pasti, dan memikul berbagai resiko, jika resiko ini
diantisipasi secara baik, maka berarti wirausaha telah menggeser resiko
tersebut.
2.
Bekerja
keras dan waktu / jam kerjanya panjang
3.
Kualitas
kehidupannya masih rendah, sampai usahanya berhasil, sebagai dia harus
berhemat.
4.
Tanggung
jawabnya sangat besar, banyak keputusan yang harus dia buat walaupun dia kurang
menguasai permasalahan yang dihadapinya.
1. Beberapa Faktor Kritis Untuk memulai usaha baru
Ada beberapa faktor kritis yang
berperan dalam membuka usaha baru yaitu:
1.
Personal,
menyangkut aspek-aspek kepribadian seseorang.
2.
Sociological,
menyangkut masalah hubungan dengan family dsb.
3.
Environmental,
mengangkut hubungan dengan lingkungan (Bygrave,1994:3).
Apabila seseorang mempunyai ide untuk
membuka suatu usaha baru maka dia mencari faktor-faktor lain yang dapat
mendorongnya. Dorongan-dorongan ini tergantung pada beberapa faktor antara lain
faktor famili, teman, pengalaman , keadaaan ekonomi, keadaaan lapangan kerja
dan sumber daya yang tersedia.
Faktor sosial lainnya yang
berpengaruh terhadap minat memualai bisnis ini ialah masalah tangung jawab
terhadap keluarga. Orang yang berumur 25 tahun akan lebih mudah membuka bisnis dibandingkan
dengan seseorang yang berumur 45 tahun, yang sudah punya istri, beberapa anak,
banyak beban, cicilan rumah, biaya rumah tangga dan sebagainya. Di samping ini
ada faktor sosial lainnya yang berpengaruh.
Faktor lain yang berpengaruh dalam
membuka bisnis ialah pertimbangan antara pengalaman dengan spirit, energi dan
rasa optimis. Biasanya orang-orang muda lebih optimis energk, dibandingkan
dengan orang-orang yang sudah berumur. Oleh sebab itu pembukaan usaha sebaiknya
dilakukan pada saat seseorang memiliki rasa optimis dan sudah dipertimbangkan
secara matang.
2. Model Proses Kewirausahaan
Model proses perintisar dan
pengembangan kewirausahaan ini digambarkan oleh Bygrave menjadi urutan
langkah-langkah berikut ini.
Innovation (Inovasi)
|
Triggering Event (Pemicu)
|
Implementation (Pelaksanaan)
|
Growth (Pertumbuhan)
|
1.
Proses inovasi
Beberapa
faktor personal yang mendorong inovasi adalah keinginan berprestasi, adanya
sifat penasaran, keinginan menanggung resiko, faktor pendidikan dan faktor
pengalaman. Adanya inofasi yang berasal dari diri seseorang akan mendorong dia
menjadi pemicu kearah memulai usaha.
Sedangkan
faktor-faktor enfiroment mendorong inovasi adalah adanya peluang, pengalaman
dan kreatifitas tidak diragukan lagi pengalaman adalah sebagai guru yang
berharga yang memicu perintisan usaha apalagi ditunjang oleh adanya peluang dan
kreatifitas
2.
Proses pemicu
Beberapa
faktor personal yang mendorong Trigger
Event artinya memicu atau memaksa seseorang untuk terjun kedunia bisnis
adalah:
-
Adanya
ketidak puasan terhadap pekerjaan yang sekarang,
-
Adanya
pemutusan hubungan kerja (PHK), tidak ada pekerjaan lain,
-
Dorongan
karena faktor usia,
-
Keberanian
menanggung resiko,
-
Dan
komitmen atau minat yang tinggi terhadap bisnis,
Faktor-faktor
Environment yang mendorong pemicu bisnis adalah:
-
Adanya
persaingan dalam dunia kehidupan
-
Adanya
sumber-sumber yang bisa dimanfaatkan, misalnya memiliki tabungan, modal,
warisan, memiliki bangunan yang lokasi strategis dan sebagainya
-
Mengikuti
latihan-latihan atau incubator bisnis sekarang banyak kursus-kursus bisnis dan
lembaga manajemen fakultas ekonomi melaksanakan pelatihan dan incubator bisnis
-
Kebijaksanaan
pemerintah misalnya adanya kemudahan-kemudahan dalam lokasi berusaha ataupun
fasilitas kredit, dan bimbingan usaha yang dilakukan oleh depnaker.
Sedangkan
faktor-faktor sociological yang
menjadi pemicu serta pelaksanaan bisnis adalah:
-
Adanya
hubungan-hubungan atau relasi-relasi dengan orang lain
-
Adanya
tim yang dapat kerjasama dalam berusaha.
-
Adanya
dorongan dari orang tua untuk membuak usaha
-
Adanya
bantuan family dalam berbagai kemudahan.
-
Adanya
pengalaman-pengalaman dalam dunia bisnis sebelumnya.
3.
Proses
pelaksanaan
Beberapa
faktor personal yang mendorong pelaksanaan dari sebuah bisnis adalah sebagai
berikut:
-
Adanya
seorang wirausaha yang sudah siap mental secara total.
-
Adanya
menejer pelaksana sebagai tangan kanan, pembantu utama
-
Adanya
komitmen yang tinggi terhadap bisnis
-
Dan
adanya visi, pandangan yang jauh kedepan guna mencapai keberhasilan
4.
Proses
pertumbuhan
Proses
pertumbuhan ini didorong oleh faktor organisasi antara lain:
-
Adanya
tim yang kompak dalam menjalankan usaha sehingga semua rencana dan pelaksanaan
oprasional berjalan produktif.
-
Adanya
strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang kompak.
-
Adanya
struktur dan organisasi yang sudah membudidaya. Budaya perusahaan jika sudah
terbentuk dan diikuti dengan penuh tanggung jawab oleh seluruh karyawan maka
pertumbuhan perusahaan akan berkembang pesat.
-
Adanya
produk yang dibanggakan, atau keistimewaan yang dimiliki misalnya kualitas
makanan, lokasi usaha, manajemen, personalia dan sebagainya.
Sedangkan
faktor environment yang mendorong
implementasi dan pertumbuhan bisnis adalah sebagai berikut:
-
Adanya
unsure persaingan yang cukup menguntugkan dunia persaingan saat ini sangat
tajam, ada berbagai bentuk persaingan yang ada di pasar muali dari pengusaha
pasar yang sangat dominan, yang mempunyai kekuatan yang sedang dan yang lemah.
Dalam istilah pemasaran mereka ini terdiri atas market, leader, market challenger, market folowwer dan market nicher. dipasar ditemukan pemimpin pasar, pada setiap
produk, atau merek yang dijual dipasar ada merek yang melekat dihati konsumen. Mereka
ini market share nya paling banyak/luas ini disebut market leader. Kemudian
menyusul penantang pasar (market challenger), yang berusaha menunggu
kesempatan mengatasi leader.
Setelah itu ada market follower yang
ikut-ikutan saja karena modal terbatas, merek belum terkenal dan terakhir market nicher yang menjual produknya pada relung-relung celah pasal yang
belum terisi oleh merek lain.
-
Adanya
konsumen dan pemasok barang yang kontinyu.
-
Adanya
bantuan dari investor Bank yang memberikan fasilitas keuangan.
-
Adanya
sumber-sumber yang tersedia yang masih bisa dimanfaatkan.
-
Adanya
kebijaksanaan Pemerintah yang menunjang berupa peraturan bidang ekonomi yang
menguntungkan.
3. Berbagai Macam Tipe Wirausaha
Dari pengamatan prilaku wirausaha maka
dapat dikemukakan tiga tipe wirausaha, yaitu:
1.
Wirausaha
yang memiliki inisiatif.
2.
Wirausaha
yang mengorganisir mekanisme sosial dan ekonomi untuk menghasilkan sesuatu.
3.
Yang
menerima resiko atau kegagalan.
Bila ahli ekonomi seorang entrepreneur
adalah orang yang mengkombinasikan resources,
tenaga kerja, material dan peralatan lainnya untuk meningkatkan nilai yang
lebih tinggi dari sebelumnya, dan juga orang yang memperkenankan
perubahan-perubahan, inovasi dan perbaikan produksi lainnya. Dengan kata lain
wirausaha adalah seorang atau sekelompok orang yang mengorganisir faktor-faktor
produksi alam, tenaga, modal dan skill untuk tujuan berproduksi.
Bagi seorang psychologist seorang
wirausaha adalah seorang yang mempunyai dorongan kekuatan dari alam untuk
memperoleh sesuatu tujuan, sukamengadakan eksperimen atau untuk menampilkan
kebebasan orang lain.
Bagi seorang businessman atau wirausaha
adalah merupakan ancaman, pesaing baru atau juga bisa seorang partner, pemasok,
konsumen atau seseorang yang bisa diajak kerjasama.
Bagi seorang pemodal melihat wirausaha
adalah seorang yang menciptakan kesejahtraan buat orang lain, yang menemukan
cara-cara untuk menggunakan, resources,
mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi oleh
masyarakat.
Sedangkan kewirausahaan adalah proses
dinamika untuk menciptakan tambahan kemakmuran. Tambahan kemakmuran ini
diciptakan oleh individu wirausaha yang menanggung resiko, menghabiskan waktu,
dan menyediakan berbagai produk barang dan jasa. Barang dan jasa yang
dihasilkannya boleh saja bukan merupakan barang baru tetapi mesti mempunyai
nilai yang baru dan berguna dengan memanfaatkan skill dan resourcs yang ada. Dalam pengertian wirausaha di atas tersimpul
konsep-konsep sepeti situasi baru, mengorganisir, menciptakan, kemakmuran, dan
menanggung resiko, wirausaha ini dijumpai pada semua profesi seperti
pendidikan, kesehatan, peneliti, hukum, arsitektur, engineering, pekerjaan
social dan distribusi.
Kewirausahaan adalah proses menciptakan
sesuatu yang ain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan
resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi.
Raymond Kao & Russel Knight
(1987:13), memberikan definisi tentang wirausaha dengan menekankan pada aspek
keberhasilan berusaha yang dinyatakannya sbb:
An entrepreneur is an independent growth oriented owner-operator.
Manager sebuah divisi pada suatu
perusahaan bebas melakukan kegiatan dalam melakukan devinisinya akan tetapi dia
harus tunduk kepada aturan-aturan umum perusahaan. Sebagai kesimpulan Raymond
Kao menyatakan bahwa adalah sulit untuk menggambarkan secara pasti pengertian
wirausaha untuk tujuan akademis.
Selanjutnya
diungkapkan pula 3 tipe utama dari wirausaha yaitu:
1.
Wirausaha Ahli (Craftman).
2.
The Promoter.
3.
General Manager
-
Wirausaha Ahli atau seorang
penemu memiliki suatu ide yang ingin mengembangkan proses produksi system
produksi, dan sebagainya. Dia cendrung bergerak dalam bidang penelitian membuat
model percobaan laboratorium dan sebagainya. Dia juga menjual lisensi idenya
untuk dijadikan produk komersial. Pengetahuannya lebih banyak pada bidang
teknis produksi dibandingkan pengetahuan di bidang pengawasan, finance dan sebagainya. Misalnya seorang
tukang mendirikan sebuah perusahaan kontruksi seorang sopir truk membuka
perusahaan pengangkutan, seorang dokter
membuka sebuah perusahaan klinik kesehatan. Sebagian besar wirausaha
berasal dari tipe-tipe individu seperti ini.
-
The Promoter adalah seorang
individu yang tadinya mempunyai latar belakang pekerjaan sebagain seles atau
bidang marketing yang kemudian mengembangkan perusahaan sendiri. Keterampialan
yang sudah ia miliki biasanya merupakan faktor pendorong untuk mengembangkan
perusahaan yang baru ia rintis.
-
General Manager adalah seorang
individu yang ideal yang secara sukses bekerja pada sebuah perusahaan dia banyak menguasai keahlian bidang
produksi, permasalahan, permodalan dan pengawasan).
Berdasarkan uraian diatas istilah entrepreneur mempunyai arti yang berbeda
pada setiap orang karena mereka melihat konsep ini dari berbagai sudut pandang.
Namun demikian ada beberapa aspek umum yang terkandung dalam pengertian entrepreneur yaitu adanya unsur resiko,
kreatifitas, efisiensi, kebebasan dan imbalan.
Pertumbuhan wirausaha dimasa yang akan
datang di Negara kita sangat cerah, kita menghadapi masa depan yaitu masa
pengembangan kegiatan wirausaha yang ditunjang oleh lembaga pendidikan yang
mengembangkan pengetahuan kewirausahaan didorong pula oleh kebijaksanaan
pemerintah dan berbagai bantuan dari perusahaan-perusahaan swasta.
Jalan
Menuju wirausaha Sukses.
COPRENEURS
|
FAMILY OWNED
Entrepreneur
|
HOMEBASED
Entrepreneur
|
PART TIME
Entrepreneur
|
IMMIGRANT
Entrepreneur
|
MINORITY
Entreprener
|
WOMEN
Entrepreneur
|
BERBAGAI
MACAM PROFIL WIRAUSAHA
|
Macam Profil
Wirausaha
1. Womon Entrepreneur
Banyak wanita yang terjun kedalam bidang
bisnis. Alasannya mereka menekuni bidang bisnis ini didorong oleh faktor-faktor
antara lain ingin memperlihatkan kemampuan prestasinya, membantu ekonomi rumah
tangga, frustasi terhadap pekerjaan sebelumnya dan sebagainya.
2. Minority Enterpreneur
Kaum minoritas terutama di negeri kita Indonesia
kurang memiliki kesempatan kerja dilapangan pemerintah sebagaimana layaknya
warga negara pada umumnya. Oleh sebab itu, mereka berusaha menekuni kegiatan
bisnis dalam kehidupan sehari-hari. Demikian pula para perantau dari daerah
tertentu yang menjadi minoritas pada suatu daerah, mereka juga bergiat
mengembangkan bisnis. Kegiatan bisnis mereka ini makin lama makin maju, dan
mereka membentuk organisasi minoritas di kota-kota tertentu.
3. Immigrant Entrepreneurs
Kaum pendatang yang memasuki suatu
daerah biasanya sulit untuk memperoleh pekerjaan formal. Oleh sebab itu, mereka
lebih leluasa terjun dalam pekerjaan yang bersifat non formal yang dimulai dari
berdagang kecil-kecilan sampai berkembang menjadi perdagangan tingkat menengah.
4. Pare Time Entrepreneurs
Memulai bisnis dalam mengisi waktu
lowong atau part time merupakan pintu gerbang untuk berkembang menjadi usaha besar.
Bekerja part time tidak mengorbankan pekerjaan dibidang lain misalnya seorang
pegawai pada sebuah kantor mencoba mengembangkan hobi yang menarik. Hobi ini
akhirnya mendatangkan keuntungan yang lumayan. Ada kalanya orang ini beralih
propesi, dan beralih menjadi pegawai, beralih ke bisnis yang merupakan hobinya.
5. Home-Based Entrepreneurs
Apa bila ibu-ibu rumah tangga yang
memualai kegiatan bisnisnya dari rumah tangga misalnya ibu-ibu yang pandai
membuat kue dan aneka masakan, mengirim kue-kue ke toko eceran disekitar
tempatnya. Akhirnya usaha makin lama makin maju. Usaha catering banyak dimulai dari rumah tangga yang bisa masak. Kemudian
usaha catering ini berkembang
melayani pesanan untuk pesta.
6. Family-Owned Business
Sebuah keluarga dapat membuka berbagai
jenis dan cabang usaha. Mungkin saja usaha keluarga ini dimulai lebih dulu oleh
bapak setelah usaha bapak maju dibuka cabang baru dan dikelola oleh ibu. Kedua
perusahan ini maju dan membuka beberapa cabang lain mungkin jenis usahanya
berbeda atau lokasinya berbeda. Masing-masing usahanya ini bisa dikembangkan
atau dipimpin oleh anak mereka. Dalam keadaan sulitnya lapangan kerja pada saat
ini maka kegiatan semacam ini perlu dikebangkan.
7. Copreneurs
Copreneurs
antrepreneurial comples who work together as co-owners their businesses. (zimmerer
& Scarborough, 1996:9)
Cppreneurs ini berbeda dengan usaha famili yang disebut sebagai usaha Mom
& Pop (“Pop as “boss” and Mom as
“subordinate”)
Coprenears disebut dengan cara
menciptakan pembagian pekerjaan yang disadasarkan atas keahlian masing-masing
orang. Orang-orang yang ahli dibidang ini diangkat menjadi penanggung jawab
divisi-divisi tertentu dari bisnis yang sudah ada.
Konsep 10 D dari
Bygrave
Selanjutnya dapat digambarkan
beberapa karakteristik dari wirausahaan yang berhasil memiliki sifat-sifat yang
dikenal dengan istilah 10 D (Bygrave, 1994:5)
1. Dream
|
Seorang
wirausaha mempunyai visi bagaimana keinginannya terhadap masa depan pribadi dan
bisnisnya dan yang paling penting adalah dia mempunyai kemampuan untuk
mewujudkan impiannya tersebut.
2. Decisiveness
|
Seorang
wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Mereka membuat keputusan
secara tepat dengan penuh perhitungan. Kecepatan dan ketepatan dia mengambil
keputusan adalah mempunyai faktor kunci (key
factor) dalam kesuksesan bisnisnya.
3. Doers
|
Begitu seorang
wirausaha membuat keputusan maka dia langsung menindak lanjutinya. Mereka
melaksanakan kegiatan secepat mungkin yang dia sanggup artinya seorang
wirausaha tidak mau menunda-nunda kesempatan yang dapat dimanfaatkan.
4. Determination
|
Seorang
wirausaha melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian. Rasa tanggung
jawabnya tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dia dihadapkan pada halangan
dan rintangan yang tidak mungkin diatasi.
5. Dedication
|
Dedikasi seorang
wirausaha terhadap bisnisnya sangat tinggi, kadang-kadang dia mengorbankan
hubungan kekeluargaan, melupakan hubungan dengan keluarganya untuk sementara.
Mereka bekerja tidak mengenal lelah, 12 jam sehari atau 7 hari dalam seminggu.
Semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan semata-mata untuk kegiatan
bisnisnya.
6. Devotion
|
Devation berarti
kegemaran atau kegila-gilaan. Demikian seorang wirausaha mencintai pekerjaan
bisnisnya dia mencintai pekerjaan dan produk yang dihasilkannya. Hal inilah
yang mendorong dia mencapai keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual produk
yang ditawarkannya.
7. Details
|
Seorang
wirausaha sangat mperhatikan faktor-faktor kritis secara rinci. Dia tidak mau
mengabaikan faktor-faktor kecil tertentu yang dapat menghambat kegiatan
usahanya.
8. Destiny
|
Seorang
wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya.
Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau tergantung kepada orang lain.
9. Dollars
|
Wirausaha tidak
sama mengutamakan mencapai kekayaan. Motifasinya bukan memperoleh uang. Akan
tetapi uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. Mereka berasumsi jika
mereka sukses berbisnis maka mereka pantas mendapat laba/bonus/hadiah.
10. Dollars
|
Beberapa
Kelemahan Wirausaha Indonesia
Heidjrachman Ranu Pandojo (1982:16)
menulis bahwa sifat-sifat kelemahan orang kita bersumber pada kehidupan penuh
raga, dan kehidupan tanpa pedoman, dan tampa orientasi yang tegas.
Lebih rinci kelemahan tersebut
adalah sebagai berikut:
1.
Sifat
mentalitet yang meremehkan mutu.
2.
Sifat
mentalitet yang suka menerabas.
3.
Sikap
tak percaya kepada diri sendiri.
4.
Sikap
tak disiplin.
5.
Mengabaikan
rajuber.
Ciri
Wirausaha Sukses :
Pada awalnya tidak semua wirausaha
sukses mempunyai ciri-ciri kewirausahan. Mungkin hanya beberapa saja, tetapi
ciri tersebut dapat menjadi kenyataan atau dikebangkan apabila seorang
mempunyai energi dan motifasi untuk berkembang. Paling tidak ada 12 yang
mencirikan suksesnya kewirausahaan seseorang yaitu:
1.
Adaptability, Adalah
kecakapan dalam menyesuaikan diri dari lingkungan yang baru dan menciptakan
pemecahan yang kreatif pada masalah yang timbul.
2.
Competitveness, yaitu kemauan
untuk bersaing, mempersiapkan diri untuk persaingan dan mencari keuntungan
bersaing.
3.
Confidence, mempunyai
keyakinan bahwa apa yang sudah direncanakan akan berhasil dilaksanakan.
4.
Discipline, kemampuan
untuk fokus pada masalah dan tepat pada schedule
dan deadline yang telah digariskan
sebagai tolak ukur kerjanya.
5.
Drive, Kemampuan
untuk bekerja keras dalam mencapai tujuan yang telah dibuat.
6.
Honesty, mempunyai
komitmen untuk berbuat atau bertindak jujur dan berhubungan bisnis dengan cara
fair.
7.
Organization, dengan
merumuskan tugas-tugas yang dijalankan dengan cara benar dan teratur, pandai
mendapatkan dan menggunakan informasi serta memfile kegiatan-kegiatan yang
dilakukan dengan baik.
8.
Perseverance, pantang
menyerah, tujuan menjadi bagian terdalam dalam hidupnya untuk dicapai, dan
tidak mudah patah semangat dalam menghadapi hambatan-hambatan.
9.
Persuasiveness, pandai
meyakinkan kepada orang lain perihal ide dan rencananya. Pandai mencari waktu
yang tepat dalam menyampaikan idenya kepada orang lain.
10. Risk taking, siap bila tidak berhasil dan pandai
mengkalkulasi risiko sehingga dapat menghindari hambatan-hambatan
11. Understanding, kemampuan mendengarkan, pendapat orang
dan mempunyai jiwa teposeliro kepada
orang lain atau selalu mengapresiasi keberhasilan orang lain dan mau share (berbagi rasa) dalam kesukaran
orang lain.
12. Vision, mempunyai pandangan kedepan dan
mempunyai ramalan hari depan yang baik dalam mencapai goalnya.
Proses kewirausahaan yang dapat dipakai
sebagai pedoman seseorang untuk mempraktekan jiwa kewirausahaan disebut “The Ten Commandments of Entrepreneurship”.
Sepuluh
Progran Kewirausahaan
Kesepuluh
program tersebut adalah :
1.
Dibuat
tujuan usaha dan diupayakan untuk dicapai (Set
your goal and for it).
2.
Kerja
keras (tidak loyo) dan tidak pernah semangat (Be tireless and persevere).
3.
Fokus
pada ceruk pasar (Focus on niche markets).
4.
Jangan
berlarut-larut, dan laksanakan keputusan segera (Be decisive and implement decision quickly).
5.
Organisasi
yang responsif terhadap stakeholders.
6.
Mengelola
CF (Cash Flow) dengan baik.
7.
Creative
dan innovative
8.
Minimisasi
lapisan manajemen (delayerisasi)
9.
Maksimisasi profit melalui pembiayaan minimal dan
tingginya produktivitas.
10. Percaya pada
diri sendiri
Murphy and peck, menggambarkan delapan
anak tangga untuk mencapai puncak karir. Delapan anak tangga ini dapat pula
digunakan oleh seorang wirausaha dalam mengembangkan propesinya.
1. Mau kerja keras (Capacity
for hard work).
Kerja keras murupakan modal dasar untuk
keberhasilan seseorang. Rosullullah sangat marah melihat orang pemalas dan suka
berpangku tangan bahkan beliau secara simbolik member hadiah kampak dan tali
kepada seseorang lelaki agar mau bekerjakeras mencari kayu dan menjualnya
kepasar. Demikian pula jika mau berusaha, mulailah berusaha sejak subuh, jangan
tidur sesudah subuh, cepatlah bangun dan mulailah kegiatan untuk hari itu
akhirnya laki-laki itu sukses dalam hidupnya.
Demikianlah setiap pengusaha yang
sukses selalu menempuh saat-saat ia harus bekerja keras membanting tulang dalam
merintis perusahaannya. Seorang pengusaha taksi mungkin tadinya ia hanya
seorang supir angkutan umum seorang mengusaha tekstil mungkin tadinya seorang
pedagang kredit tekstil atau tukang jait, dan banyak lagi contoh yang dapat
kita jumpai dalam riwayat hidup pengusaha yang sukses.
Sikap kerja keras harus dimiliki
oleh seorang wirausahawan. Dalam hal ini, unsur disipin memainkan peranan
penting sebab, bagaimana orang mau bekerja keras jika disiplin tidak ada. Dia
harus mengatur waktu, sesuai irama kehidupan, bangun pagi, siap-siap untuk
bekerja, mulai bekerja, istirahat (tidak terlalu lama), dan seharusnya sampai
malam tiba malam hari ia tidur (tidak begadang sampai larut malam). Ada satu
lagi elemen penting dalam keberhasilan kerja keras, yaitu berserah diri kepada
Allah SWT, dengan selain berdoa kepadan-Nya Ya Allah perbaikilah nasibku,……dst.
Insya Allah kerja keras yang diiringi dengan doa akan memperoleh sukses.
Seorang mahasiswa yang belajar keras
tiap malam, plus doa setelah salatnya. Insya Allah soal-soal ujian akan muncul
dari materi yang sudah ia pelajari dan nialai A gampang diraih.
2. Bekerja sama dengan orang lain (Getting Things Done With and Through people).
Perbanyaklah teman dengan orang-orang
dibawah ataupun dengan orang-orang diatas kita. Murah hati, banyak senyum
kepada bawahan dan patuh serta disiplin menghadapi atasan dan hindarkan
permusuhan. Dengan menggunakan tenaga
orang lain, maka tujuan mudah tercapai. Inilah yang disebut ”manajemen” yaitu
ilmu atau seni menggunakan tenaga orang lain untuk mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan.
Seorang wirausahawan mudah bergaul,
disenangi oleh masyarakat. dia tidak suka fitnah, sok hebat, arogan, tidak suka
menyikut, menggunting dalam lipatan, menohok kawan seiring, dan sebagainya. Dia
harus berprilaku yang menyenangkan bagi setiap orang, sehingga memudahkannya
berkerjasama dalam mencapai keberhasilan.
3. Penampilan yang baik (Good Appearance).
Ini bukan berarti penampilan bodiface / muka yang elok atau paras
yang cantik akan tetapi lebih ditekankan pada penampilan prilaku jujur,
disiplin, banyak orang tertipu dengan rupa nan elok tetapi ternyata orangnya
penipu ulung. Ingatlah, pribadi yang baik dan jujur akan disenangi orang
dimana-mana dan akan sukses berkerjasama dengan siapa saja.
Seorang lulusan sekolah menengah
atau alumni sebuah perguruan tinggi melamar dan diterima bekerja di sebuah
perusahaan. Dia berpenampilan baik seperti diceritakan diatas, maka dengan
cepat ia naik pangkat menduduki posisi kunci dalam perusahaan tersebut. Berkat
naluri wirausahanya ia bisa menabung dari income-nya
tiap bulan, kemudian mencari peluang-peluang usaha lain. Setelah modal tabungan
dirasa cukup, maka ia dapat menjelma menjadi wirausahawan sukses. Peluang usahanya
wirausahanya bisa dalam bentuk mensuplai komoditi yang diperlukan oleh bekas
perusahaan tempat ia semuala bekerja atau merintis wirausaha dalam jenis
komoditi yang sama dikota yang sama atau ia pindah ke kota lain.
4.
Yakin (Self
Confidence).
Kita harus memiliki keyakinan diri bahwa
kita akan sukses melakukan sesuatu usaha, jangan ragu dan bimbang niatlah
berjalan baik, kemudian berserah diri, tawakal kepada Allah Swt.
Self confidence ini diimplementasikan
dalam tindakan sehari-hari, melangkah pasti, tekun, sabar, tidak ragu-ragu.
Setiap hari otaknya selalu berputar membuat rencana dan perhitungan-perhitungan
alternatif. Dia bisa saja menguji buah pikiranya dengan teman-teman lain, baik
yang pro maupun yang kontra dengan rencananya.
5. Pandai membuat keputusan (Making Sovnd Decision).
Jika anda dihadakan pada alternatif,
harus memilih, maka buatlah pertimbangan yang matang. Kumpulkan berbagai
informasi, boleh minta pendapat orang lain, setelah itu ambil keputusan, jangan
ragu-ragu.
Dengan berbagai alternatif yang ada
dalam pikirannya ia akan dapat mengambil keputusan terbaik.
6. Mau Menambah Ilmu Pengetahuan (College Education).
Zaman sekarang pendidikan adalah nomor
satu. Tenaga tak terdidik harganya murah sekali. Sebaliknya orang terdidik,
memiliki ilmu dan keterampilan akan dibayar mahal. Benarlah Rosulullah yang
mewajibkan semua muslim menuntut ilmu dari ayunan sampai keliang kubur.
Pendidikan ini bukan berarti harus masuk keperguruan tinggi, melainkan
pendidikan dalam bentuk kursus-kursus, penataran dikantor, membaca buku, dan
sebagainya.
Pendidikan college dalam bentuk diploma akan sangat membantu seseorang
menemukan dan mengembangkan jiwa serta oprasional wirausaha. Akan tetapi hal
yang penting disini adanya tambahan pengetahuan.
7. Amisi untuk maju (Ambition Drice)
Kita jangan loyo, pasrah menyerah
tak mau berjuang. Kita harus punya
semangat tinggi, mau berjuang untuk maju. Orang-orang yang gigi dalam
menghadapi pekerjaan dan tantangan, biasanya banyak berhasil dalam kehidupan.
Apapun jenis pekerjaan yang dilakukan, propesi apapun yang dihadapi, kita harus
mampu melihat kedepan dan berjuang untuk menggapai apa yang diidam-idamkan.
8. Pandai berkomunikasi (Ability to Communicate).
Pandai berkomunikasi berarti pandai
berorganisasi buah pikiran kedalam bentuk ucapan yang jelas, menggunakan tutur kata
yang enak didengar, mampu menarik perintah orang lain. Komunikasi baik, diikuti
dengan prilaku jujur, konsisten dalam pembicaraan akan sangat membantu
seseorang dalam mengembangkan karir masa depannya. Akhirnya dengan keterampilan
berkomunikasi itu seseorang dapat mencapai puncak karir meraih kursi empuk yang
menjadi idaman setiap orang.
9. Karakteristik wirausaha yang sukses dari zimmerer.
1.
Memiliki komitmen tinggi terhadap tugasnya. Boleh
dikata setiap saat pikiran tidak lepas dari perusahaannya.
2.
Mau bertanggung jawab. Apa saja tindakan yang ia
lakukan, selalu diikuti dengan penuh rasa tanggung jawab ia tidak takut rugi.
3.
Keinginan bertanggung jawab ini erat hubungannya
dengan mempertahankan internal locus of
contor yaitu minat kewirausahaan dalam dirinya.
4.
Peluang untuk mencapai obsesi. Seorang wirausaha
mempunyai obsesi mencapai prestasi tinggi dan ini bisa diciptakannya.
5.
Toleransi menghadapi resiko kebimbangan dan ketidak pastian.
6.
Yakin pada dirinya.
7.
Kreatif dan fleksibel.
8.
Ingin memperoleh balikan segera. Dia mempunyai
keinginan yang kuat untuk menggunakan pengetahuan dan pengalaman guna
memperbaiki penampilannya.
9.
Enerjik tinggi seorang wirausaha lebih enerjik
dibandingkan rata-rata orang lain.
10. Motifasi untuk
lebih unggul seorang wirausaha mempunyai motifasi untuk bekerja lebih baik dan
lebih unggul dari apa yang sudah dia kerjakan.
11. Berorientasi
kemasa depan.
12. Mau belajar dari
kegagalan. Seorang wirausaha tidak takut gagal, dia memusatkan perhatiannya
pada kesuksesan dimasa depan dan menggunakan kegagalan ini sebagai guru yang
berharga.
13. Kemampuan
memimpin. Seorang wirausah harus mampu menjadi pemimpin yang baik dia memimpin
sumberdaya manusia yang berbagai macam karakternya. Dan juga dia memimpin
sumberdaya non manusia yang harus dikelola sebaik-baiknya.
TEORI
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
I. Permintaan dan Kurve Permintaan
Untuk lebih jelasnya akan
dikemukakan pengertaian permintaan dan kurve permintaan yang memuat pendapat
beberapa akhli sebagai berikut;
a. Permintaan
1.
Albert L. Meyers
2.
George L. Bach
|
:
:
|
Jumlah
barang dimana para pembeli bersedia membelinya dengan harga yang mungkin pada
suatu ketika
Jumlah
barang dimana para pembeli bersedia membelinya pada berbagai kemungkinan
harga
|
b. Kurve Permintaan
1.
Samuelson Paul A
2.
P.
Wonnocott
|
:
:
|
Hubungan
antara harga dan jumlah barang dibeli/diminta
Suatu
garis/sekala yang menggambarkan berbagai kemungkinan suatu barang atau jasa
dimana pembeli bersedia membelinya pada berbagai kemungkinan tingkat harga
|
Pada pengertian diatas maka jelas
bahwa yang dimaksud dengan permintaan adalah sejumlah barang dimana pembeli
bersedia membelinya pada suatu tingkat harga tertentu.
Hubungan antara jumlah barang yang
dibeli dengan tingkat harga disebut “DEMAND
FUNCTION”
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
1. Selera
Konsumen
2. Harga
barang cendrung naik, turun
3. Tingkat
pendapatan masyarakat
4. Adanya
barang lain (Substitusi)
5. Jumlah Penduduk
yang mengkonsumsi barang tesebut
6. Intensitas
kebutuhan
II. Penawaran dan Kurve Penawaran
a.
Penawaran ialah sejumlah suatu barang dan jasa
dimana penjualan besedia menjual pada suatu atau berbagai tingkat harga.
b.
Kurve penawaran ialah suatu garis yang menunjukan
suatu titik antara berbagai kemungkinan tingkat harga dengan jumlah yang
ditawarkan.
Hubungan antara tingkat harga dan
jumlah yang ditawarkan tersebut adalah “SUPPLY
FUNCTION”.
Faktor yang mempengaruhi :
1. Harga Barang
2. Harga
barang lain yang erat hubungannya
3. Teknologi
4. Biaya
produksi
5. Tujuan
perusahaan
6. Jumlah
produksi lain
MENINGKATKAN
PRODUKTIFITAS USAHA
Pengertian
Produktifitas
Didalam beberapa ensiklopedia,
produktifitas didefinisikan sebagai berikut :
2.
Productivity in
economics is the ratio of what is produced to what is require to produce it
Inti dari pengertian produktifitas
yang diungkap tadi adalah menyangkut perbandingan hasil yang diperoleh dengan
sumber-sumber ekonomi yang digunakan. Ada yang mengatakan produktifitas itu
adalah kuantitas atau volume dari produksi atau jasa yang dihasilkan, akan
tetapi produktifitas bukan hanya kuantitas, tetapi juga kualitas produk yang
dihasilakan yang juga dipakai sebagai pertimbangan mengukur tingkat
produktifitas. Jadi dalam menentukan produktifitas tidak hanya dilihat dari
faktor kuantitas saja tetapi juga kualitas jika seseorang menghasilkan produksi
100 unit per bulan dari bulan berikutnya menghasilkan 150 unit maka tingkat
produktifitas naik 50%, akan tetapi jika menghasilkan sama seperti bulan lalu
100 unit tetapi kualitasnya bagus maka itupun disebut produktifitas.
Ada 3 ukuran produktifitas yang
harus di pertimbangkan dalam mengelola organisasi yaitu :
1. Untuk tujuan strategi, apakah
organisasi sudah benar sesuai dengan yeng telah digariskan.
2. Efektifitas, sampai tingkat
manakah tujuan itu sudah dicapai baik kuantitas maupun kuantitas.
3. Efisiensi, bagaimana perbandingan
output dibagi input dimana pengukuran output semurah diadakannya kualitas dan
kuantitas
Atas uraian diatas maka
produktifitas dapat diukur menurur tingkatan-tingkatan yaitu :
→ Individu
→ Kelompok
→
Organisasi
Keuangan
Negara APBN/APBD
Dalam rangka menciptakan tujuan
bernegara seperti yang tercantum dalam Alinea IV Pembukaan UUD’45 dibentuk
perumusan negara yang menyelenggarakan fungsi Pemerintahan dalam berbagai
bidang pembentukan fungsi pemerintahan Negara tersebut menimbulkan hak dan
kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang yan perlu dikelola dalam system
pengelolaan uang Negara.
APBN
(Anggaran Pendapatan & Belanja Negara)
Adalah suatu daftar yang memuat
secara rinci tentang sumber-sumber penerimaan Negara dan alokasi
penyelenggaraan jangka waktu tertentu (1 Tahun).
Setiap Tahun Presiden mengajukan
RAPBN untuk membahas bersama DPR sesuai dengan Undang-undang 1945 (Pasal 23).
1.
Prinsip
Penyusunan APBN
a. Tabungan selalu meningkat
b. Azas berimbang dan dinamis
c. Peningkatan pendapatan
d. Peningkatan pendapatan pajak
e. Prioritas Pengelolaan rutin yang
penting
f. Pemanfaatan SDM dan SDA
2.
Fungsi
APBN
a. Fungsi distribusi menunjukan
pembagian dana pada berbagai sektor
b. Fungsi stabilisasi menjaga
kestabilan arus uang dan arus barang
c. Fungsi alokasi menunjukan sasaran
dan prioritas pembangunan sehingga kebutuhan umum dapat terpenuhi.
d. Fungsi pertumbuhan ekonomi
meningkatkan pertumbuhan ekonomi
e. Fungsi pengendali informasi.
Sumber-sumber
Penerimaan
1. Penerimaan Dalam Negeri
a. Penerimaan Pajak
1. Pajak dalam Negeri
2. Pajak perdagangan internasional
3. Penerimaan SDM, Minyak, Gas,
Batubara
4. Bagian Laba BUMN
5. Hibah
b. Penerimaan Luar Negeri
1. Pinjaman Luar Negeri
2. Pinjaman Proyek
2. Pengeluaran Pemerintah
1. Belanja
a. Pengeluaran rutin
1. Beanja Barang
2. Belanja Pegawai
3. Belanja Modal
4. Belanja Hibah
5. Belanja Modal
6. Pengeluaran Pembangunan
7. Pembiayaan Prodak
Dana
Perimbangan
Dana bagi
hasil
DAU
DAK
Dana
Otonomi Khusus.
SOAL-SOAL LATIHAN KEWIRAUSAHAAN
1. Jelaskan pengertian tersebut
dibawah ini;
a. Wirausaha ?
b. Wiraswasta ?
c. Saudagar ?
d. Kewirausahaan ?
2. Melihat banyaknya manfaat
wirausaha tersebut maka ada 2 darmabakti wirausaha terhadap pembangunan bangsa,
apa saja itu ?
3. Mengapa sebagai masyarakat
indonesia secara pisikologis tidak tertarik atau kurang berminat terhadap
propesi wirausaha ? Jelaskan !
4. Perkembangan pendapatan Nasional
ditinjau dari sudut jumlah penghasilan yang diterima masyarakat dari penjualan
barang dan jasa menurut masyarakat harga yang berlaku disebut Notional income at market price dan Nasional in come at factor cost.
Jelaskan perbedaan kedua hal tersebut dan beri dengan contoh !?
5. Menurut Joseph Schumpeter
entrepreneur atau wirausaha adalah orang orang yang mendobrak system
ekonomi dengan memperkenalkan barang dan jasa yang New and different. Jelaskan dan berikan contohnya !?
6. Apa saja yang menjadi keuntungan
dan kelemahan wirausaha itu ? sebutkan satupersatu ?
7. Menurut Murphy and Peck ada 8 anak
tangga untuk mencapai puncak karier diantaranya adalah :
a.
Capacity for hard work
b.
Getting things done with and
through people.
c.
Making sound decision
Jelaskan
satu persatu ?
8. Bagaimana menurut Zimmerer tentang
karakteristik wirausaha yang sukses itu ? Sebutkan satupersatu ?
9. Benarkah wirausaha yang sukses
selalu belajar dari kegagalan ?
===== Selamat Bekerja ======
Sumber : Materi Kuliah Dosen Mata Kuliah Wirausaha.
terima kasih materinya sngat membantu
BalasHapusmy blog
terima kasih, saya gunakan untuk referensi
BalasHapus